Diriwayatkan dari Barra’ bin ‘Azib ia berkata, Rasulullah saw berkata kepadaku:
“Apabila engkau hendak ke pembaringanmu, maka berwudhulah dan
kerjakanlah sembahyang. Kemudian berbaringlah dengan posisi miring ke
kanan lalu bacalah: Ya Allah aku serahkan diriku kepadaMu dan aku
pasrahkan seluruh perkaraku kepadaMu, dan aku sandarkan hidupku kepadamu
karena mengharap ridhaMu dan takut akan murkaMu. Sungguh tiada tempat
kembali bagiku kecuali kepadaMu dan tak ada yang bisa menyelamatkanku
dari murkaMu kecuali Engkau. Ya Allah aku beriman kepada kitab yang
Engkau turunkan, dan aku beriman kepada Nabi yang Engaku utus. Jika
engkau mati pada malam ini, maka engkau dalam keadaan yang suci, dan
jadikanlah kalimat doa ini akhir kalimat yang kamu ucapkan.” HR Bukhari
Tidur dengan posisi miring ke kanan,
dapat membantu melancarkan aliran darah dari bilik jantung sebelah kiri
yang posisinya menjadi lebih tinggi ke seluruh tubuh kecuali pembuluh Aorta.
Dengan posisi tidur seperti ini, maka seluruh anggota tubuh selain
tangan kiri akan berada sejajar atau di bawah jantung. Sehingga darahpun
akan dengan mudah mengalir ke seluruh bagian tubuh sesuai dengan hukum
gravitasi. Dan posisi tubuh seperti inilah yang baik untuk jantung.
Sedangkan
jika kita tidur dengan posisi telentang, aliran darah juga akan dengan
mudah mengalir ke hampir seluruh bagian tubuh. Dimana posisi jantung
berada sejajar dengan seluruh anggota tubuh kecuali bagian depan kepala
(wajah). Akan tetapi, posisi tidur seperti ini lebih merepotkan jantung
daripada posisi tidur miring ke kanan. Karena posisi jantung lebih
cenderung ke arah kanan.
Tidur telentang sebenarnya tidak
memberikan manfaat bagi jantung. Bahkan pada posisi telentang, jantung
menjadi lebih banyak mengeluarkan energi untuk memompa darah ke seluruh
tubuh. Maka jika dalam satu malam kita tidur dengan posisi telentang,
jantung tidak akan mendapatkan kesempatan untuk beristrahat.
Sedangkan untuk
posisi tidur miring ke kiri, akan membuat jantung bekerja lebih keras
lagi. Karena darah akan dipompa dari bilik jantung sebelah kiri ke Aorta
yang posisinya lebih tinggi 10 derajat, sehingga aliran darah pun tidak
lagi mengikuti hukum gravitasi dan hanya bisa mencapai ke 45% bagian
tubuh saja. Ditambah lagi dengan posisi Aorta yang menjadi bengkok
setelah terpisah dengan jantung. Oleh sebab itu, posisi tidur miring ke
kiri bukanlah cara yang baik dan memudahkan kerja jantung mengalirkan
darah ke bagian kanan kepala dan seluruh tubuh.
Adapun
jika kita tidur menggunakan bantal, maka itu akan membuat posisi kepala
berada lebih tinggi dari jantung. Ini justru akan membuat jantung
menjadi kesulitan dan membutuhkan energi ekstra untuk memompa darah ke
kepala. Disini bisa kita temukan hikmah dari mengapa Rasulullah saw
tidur hanya menggunakan bantal yang tipis atau menempelkan tangan
kanannya ke pipi kanan.
Selanjutnya,
pada saat kita melakukan shalat tahajjud, aliran darah akan mengalir
rata ke bagian kiri dan kanan tubuh. Lalu pada saat kita sujud, jantung
akan memompa darah ke kepala dan saat itulah jantung mengambil
kesempatan untuk beristirahat. Karena kepala, paru-paru, dan urat darah
halus berada di bawah jantung, sehingga darahpun mengalir ke
bagian-bagian tubuh tersebut dengan sangat lancar. Inilah manfaat
kesehatan yang bisa didapatkan dalam shalat Tahajjud.
Ketika darah dialirkan melalui pembuluh Aorta,
secara alami aliran tersebut lebih banyak ke bagian sebelah kanan dari
tubuh. Proses seperti ini sangatlah penting, karena otak sebelah
kananlah yang menjalankan fungsi utama otak jika dibandingkan dengan
bagian otak kiri. Kenyataan seperti ini ditemukan oleh Dr. John Monk
melalui penelitiannya yang membuktikan bahwa posisi tidur miring ke kiri
tidaklah sehat. Karena hal tersebut dapat mengurangi aliran darah ke
otak kanan yang sangat membutuhkan banyaknya pasokan darah. Adapun tidur
terlentang sepanjang malam dan miring ke kiri sangat berbahaya bagi
kesehatan. Sebab itulah, tidak ada yang bisa membantu proses pengaliran
darah ke seluruh tubuh kecuali qiyamullail dan shalat tahajjud.
0 komentar:
Posting Komentar